Ciri Khusus Burung Pelatuk dan Fungsinya

Ciri khusus burung Pelatuk
Berikut beberapa ciri khusus burung Pelatuk dan fungsinya yang dikenal dengan woodpecker, mempunyai kebiasaan menggali rongga sarang serangga yang terdapat di celah-celah pada batang pohon dengan mematuknya, Selain itu Burung pelatuk juga membuat lubang yang lebih besar yang digunakan sebagai sarangnya, dengan menggunakan paruhnya dapat membuat lubang sekitar 15-45 cm.
Sarang burung Pelatuk tersebut nantinya digunakan untuk menyimpan 2-8 telur nya dari bahaya pemangsa, karena sarang tersebut di luar jangkauan penglihatan pemangsanya. Rongga atau sarang yang dibuat olehnya nantinya juga dapat digunakan kembali oleh burung lainnya maupun tupai pohon.
Ciri Khusus Burung Pelatuk dan Fungsinya
- Mempunyai Paruh yang sangat keras, kuat, dan runcing seperti pahat. Fungsi Paruh burung Pelatuk berfungsi mengelupas kulit pohon dan mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, Selain itu juga berfungsi untuk membuat rongga pada batang pohon untuk menyimpan telur nya dari bahaya pemangsa.
- Memiliki Lidah ukuran cukup panjang dan lengket. Fungsi Lidah burung Pelatuk berfungsi untuk menjulurkan dan menangkap serangga untuk dimakan.
- Mempunyai Kaki dengan cakar yang kuat. Fungsi Cakar burung Pelatuk berfungsi untuk menggenggam atau bertengger pada batang pohon meskipun berada di permukaan vertikal.
- Memiliki Bulu Ekor yang sangat kaku. Fungsinya untuk membantu tetap stabil bertengger di pohon yang tinggi
- Mempunyai otot Kepala dan otot leher dengan yang sangat kuat. Fungsinya mampu melakukan 20 patukan per detik pada batang pohon.
- Memiliki Bantalan yang terletak di kepala, berfungsi sebagai peredam hentakan
Burung Pelatuk adalah berasal dari ordo Piciformes yang tersebar di seluruh dunia yang memakan serangga, buah, biji-bijian dan kacang-kacangan. Salah satu ciri khusus burung pelatuk merupakan burung yang kuat, paruh runcingnya berfungsi sebagai pahat untuk menghilangkan kulit pohon dan menemukan serangga yang bersembunyi.
Beberapa species dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Namun untuk beberapa spesies juga ada yang memiliki 3 jari kaki yang dapat beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal.
Ia memiliki lidah yang sangat panjang dengan zat seperti lem di ujung lidahnya, yang dapat dijulurkan keluar untuk menangkap dan menarik serangga keluar dari batang pohon.
Beberapa spesies Burung Pelatuk akan mematuk di pohon-pohon sebagai bagian dari perilaku untuk berkomunikasi dengan burung pelatuk lain, dan ini merupakan alat komunikasi kepemilikan daerah, melalui sinyal kepada sesama saingannya. Diperkirakan per hari bisa mematuk hingga 8,000-12,000 kali.
Reproduksi burung pelatuk atau musim kawinnya bervariasi, mereka rata rata memproduksi empat telur setiap bertelurnya. Jantan dan betina bekerja sama untuk menggali sebuah rongga di batang pohon yang digunakan untuk sarang, selain itu digunakan untuk menetaskan telur selama sekitar dua minggu.
Ketika telur telah menetas, anak tersebut tidak bisa melihat dan tidak memiliki bulu. Sementara itu salah satu induknya akan mencari dan membawa makanan ke sarang mereka, Anak burung pelatuk umumnya meninggalkan sarang setelah mereka berumur 25-30 hari.